Rabu, 12 Oktober 2011

Semua Tentang Tahu

Tahu Makanan Favorit SBY
"Siapa yang suka tahu? Kalau ya, sama dengan saya. Sebab, tahu merupakan makanan favorit saya," kata SBY kepada masyarakat di sentra industri makanan tahu di kawasan Mabar dan Pardede Hall, Medan, Minggu, 21 Juni 2009.

SBY menambahkan, jangan dipikir semua makanan di istana selalu mewah dan mahal, padahal jika masyarakat dan warga berkunjung, menu setiap hari yang dimakannya adalah tahu, tempe, dan kecap. "Jadi, menu di istana itu sama, tidak ada yang istimewa dan mewah," ujarnya.

Calon Presiden Partai Demokrat itu menambahkan, selain setiap hari menyantab tahu, tempe, dan kecap, juga tak ketinggalan makan kerupuk. "Itu makanan yang nikmat dan sehat, apalagi kalau tahu pake cabe," tutur SBY.

Warga pun menyambutnya dengan tepuk tangan. "Lanjutkan pak SBY," teriak warga Mabar serentak.

Berdasarkan situs Wikipedia, tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.

Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi". Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.

Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.

Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri.

Tips memilih tahu

Tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan:
  • Semakin tinggi kandungan formalin, maka tercium bau obat yang semakin menyengat; sedangkan tahu tidak berformalin akan tercium bau protein kedelai yang khas;
  • Tahu yang berformalin mempunyai sifat membal (jika ditekan terasa sangat kenyal), sedangkan tahu tak berformalin jika ditekan akan hancur;
  • Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak berformalin paling hanya tahan satu dua hari.
  • Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat homogen/seragam dan penampakan mengilap. Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, warnanya cenderung lebih buram (tidak cerah). Jika kita potong tahunya, maka akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak homogen/seragam. Bahkan, ada sebagian masih berwarna putih.*
Beberapa cara pengawetan yang biasa dilakukan adalah:
  • Tahu direbus selama 30 hari kemudian direndam dalam air yang telah dimasak, daya simpannya bisa menjadi empat hari.
  • Tahu direbus, kemudian dibungkus plastik dan disimpan di lemari es, memiliki daya tahan delapan hari;
  • Tahu diawetkan dengan direndam natrium benzoat 1.000 ppm selama 24 jam dapat mempertahankan kesegaran selama tiga hari pada suhu kamar;
  • Tahu direndam dalam vitamin C 0,05 persen selama empat jam dapat mempertahankan tahu selama dua hari pada suhu kamar;
  • Tahu direndam dalam asam sitrat 0,05 persen selama delapan jam akan segar selama dua hari pada suhu kamar.

0 komentar:

Posting Komentar