Terpikirkah oleh anda semua bagaimana bisa cicak dapat merayap di tembok? atau di tempat yang datar maupun tegap? Seekor cicak tidak perlu susah-susah dalam merayap, asalkan tempat merayap itu kering, tidak lembab dan tidak basah. Karena bila basah mustahil cicak dapat merayap.
Hewan pemakan nyamuk ini telah membuat penasaran para ilmuwan selama ini. Bagaimana kaki cicak dapat lengket ditembok dan sehingga bisa merayap.
Namun kali ini para ilmuwan melakukan studi baru dan berhasil memecahkan misteri mengapa cicak bisa menempel pada permukaan terhalus sekalipun. Studi ini dilakukan beberapa ilmuwan pada cicak yang masih hidup.
Sang ilmuwan bernama Kellar Autumn yang saking penasarannya dengan hewan reptil yang satu ini. Peneliti labolatorium Lewis Clark College dan University of Washington, Amerika Serikat (AS), mulai menguji pegangan cicak guna mencari tahu bagaimana peningkatan kelembaban dapat membantu mereka berpegangan erat. Pertama tentu saja mencari cicak untuk diteliti. pencarian cicak ini tidak hanya seekor saja, namun hingga 20 yang terkumpul guna membandingkan tingkat kelembaban cicak satu dengan yang lain.
Dalam penelitian, tim Kellar menemukan rambut berbentuk spatula mikroskopik (setae) yang menyelimuti seluruh kaki cicak, membantu reptil ini menempel pada permukaan apapun dengan mudah. Rambut ini bukanlah seperti rambut manusia, namun memiliki seperti akar-akar guna merekatkan kepermuakaan sehingga cicak dapat merayap dengan tenang tanpa takut terjatuh.
Dalam hal ini pun, rambut juga harus berganti bila pada masa pergantiannya, seperti ular yang pasti berganti kulitnya. Mengetahui cicak mengganti setae saat berganti bulu, Autumn bersama rekannya, Jonathan Puthoff serta Matt Wilkinson mengumpulkan bulu 'lengket' ini. Sudah lama Kellar memendam rasa penasaran ini.
Setelah mereka dapat mengumpulkan beberapa bulu rambut pada cicak yang hampir tak terlihat mata ini, kemudian mereka memasangnya pada perangkat ujicoba mekanis (robotoe) yang dapat bergerak seperti cicak biasa. Robot ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Tim ini kemudian menguji apakah jembatan air mikroskopik yang dibentuk dari kelembaban tinggi benar membantu cicak berpegangan. Mereka melakukan pengujian ini sangatlah teliti. Banyak rambut cicak yang dipasangkan yang dimaksudkan agar robot percobaan dapat benar-benar merayap sepeti cicak.
Saat mereka mengukur pelekatan dan gesekan setae yang telah ditempelkan pada robot cicak tadi, ternyata hasilnya sama pada kedua permukaan ini. Mengetahui setae terbuat dari keratin, dan keratin dilunakkan kelembaban tinggi, Autumn bertanya-tanya apakah setae lunak dapat meningkatkan kontak reptil pada permukaan dan meningkatkan pelekatannya.
Puthoff menemukan setae yang lebih lunak merupakan jawaban mengapa cicak dapat menempel. Setae lebih lunak ini membantu kaki cicak berpegangan dengan cepat dan bebas dengan mudah. Namun mereka tetap akan kembali menguji pada rambut-rambut cicak yang lain karena juga dimungkinkan berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar