Kamis, 28 November 2013
PEMILU 2014
18.59
No comments
Pemilihan umum atau yang lebih
sering disebut PEMILU merupakan pesta demokrasi akbar yang diikuti oleh seluruh
warga indonesia, pemilu digunakan untuk memilih seseorang untuk menjadi
sesuatu, misal presiden, anggota DPR, MPR, ketua RT,RW atau yang lainnya. Tahun
depan indonesia akan melaksankan pemilihan presiden yang ke-8, ajang 5 tahunan
ini sangat ditunggu-tunggu oleh para politikus untuk menjadi orang nomor 1 di
negri ini
Akhir-akhir ini, para politikus
yang ingin menjadi presiden bukan lah mereka yang benar-benar ingin membangun
negeri ini, namun mereka ingin pekerjaan yang terbilang santai namun gaji
selangit, itu menurut saya. banyak calon calon baru yang bermunculan, namun
tidak sedikit pula nama-nama lama yang mencari peruntungan menjadi presiden.
Dari waktu ke waktu proses
pemilihan umum tidak luput dari "kecacatan” dalam proses pengambilan.
banyak para petugas yang lalai dalam tugasnya, misalnya ada suatu daerah yang
kekurangan kartu suara, bahkan ada Tempat Pemungutan Suara atau yang disebut TPS
kondinya tidak layak digunakan, ada yang tanpa bilik pemisah. Pelaksanaan pemilu
masih banyak terjadi kecurangan disana sini, bahkan para oknum pelaku adalah
para calon kandidat itu sendiri pada jaman uang seperti ini, segala sesuatunya
bisa dibayar, bahkan suara para pemilih bisa di dapatkan dengan mengeluarkan
sedikit uang.
Cara penyogokan sudah berbagai
macam. Mulai dari bantuan-bantuan, seperti sembako, uang tunai dan lain lain,
bahkan ada yang secara langsung di berikan olehh para kandidat dengan diberikan
uang dan sedikit “wejangan” dan rayuan. Dimana peran pemerintah jika terjadi
hal hal seperti ini? Apakah itu si sahkan? Hanya merka yang mengerti, semua
hanyalah politik uang.
Rabu, 20 November 2013
About:: Acara TV Serta Manfaat dan Kekurangannya
03.29
No comments
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini, menuntut pula peningkatan kualitas
informasi dan kemanan dalam berkomunikasi. Terkait dengan aspek keamanan dalam hal transaksi informasi maupun komunikasi,
baik itu individu, perusahaan terutama yang menyangkut kerahasiaan negara, maka ketersediaan media pengamanan komunikasi
yang memadai sangatlah diperlukan.
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan
sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran
TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit
data seperti komputer.
Belakangan ini marak sekali acara-acara Televisi yang berlomba-lomba menciptakan tarian (goyangan) yang khas, contohnya
ada goyang Chaesar ( TransTV-YKS) Goyang Campur (ANTV-Campur-Campur) Goyang Gaspol (RCTI-Dahsyat). hal tersebut mebawa
dampak yang cukup menghebohkan pada penikmat Televisi
Dari anak-anak hingga Lansia berlomba-lomba menghafal semua koreo dari goyangan tersebut, entah apa yang di cari
namun banyak sekali yang tertular dan mencobanya.
Manfaat Televisi
Manfaat televisi sebenarnya dapat dirasakan berdasarkan perspektif masing-masing orang. Jika selama ini televisi hanya dianggap sebagai hiburan, tentu saja penonton tersebut hanya akan mendapat hiburan. Jika si penonton menganggap televisi sebagai salah satu media untuk memperoleh pengetahuan, maka manfaat yang dirasakanpun akan menjurus pada hal tersebut.
Perspektif ini tampak pada pilihan tayangan yang lebih dominan disukai oleh penonton. Memang, acara yang ditonton tidak dapat dipatok itu-itu saja. Namun, penonton akan cenderung menyukai jenis-jenis tayangan yang sama, sesuai dengan kesukannya. Walaupun di luar tayngan tersebut, ia menonton jenis tayangan lain.
a. Manfaat Televisi
Di sisi lain, baik sebagai hiburan, media untuk memperoleh pengetahuan, maupun lainnya, televisi memberikan manfaat. Manfaat-manfaat tersebut dapat dirasakan secara langsung, maupun tidak langsung. Manfaat tersebut antara lain :
1. Sebagai penambah wawasan terkini
Wawasan mengenai apapun ada di televisi, mulai dari berita, hobby, gaya hidup, hingga dunia. Wawasan ini dirangkum dalam sebuah konsep acara tertentu. Program yang memberikan wawasan bermanfaat terlaris adalah berita. Berita mulai dari politik, ekonomi, pendidikan, seni, hingga olahraga memberikan manfaat untuk penonton.
2. Wahana pertemuan keluarga setelah sibuk dengan rutinitasnya di luar rumah
Berkumpul bersama keluarga tentu tak lengkap rasanya tanpa menonton televisi. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wahana untuk mempererat hubungan keluarga. Bahkan, stress akibat rutinitas kerja maupun sekolah bisa berkurang.
3. Menambah pemahaman perbedaan budaya di Indonesia dan Dunia
Televisi setiap harinya menayangkan lokasi maupun masyarakat dari seluruh penjuru dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk menambah pemahaman perbedaan budaya Indonesia maupun dunia. Perbedaan budaya tersebut mulai dari bahasa, pakaian, adat istiadat, tradisi, hingga sikap yang tidak bisa dilihat secara langsung.
4. Memberikan solusi pada permasalahan tertentu
Program tertentu bisa menjadi solusi untuk siapa saja. Manfaat ini terutama untuk program yang memberikan inspirasi untuk penonton. Program tersebut bisa berupa pencarian bakat, autobiografi, maupun program lain yang bermanfaat dalam kehidupan.
5. Televisi Sebagai Jendela Dunia
Orang sudah biasa mendengar buku sebagai jendela dunia. Rupanya, televisi juga bisa menjadi jendela dunia. Dengan menonton televisi, semua orang bisa melihat seluruh tayangan dari belahan dunia manapun, sesuai dengan yang ditayangkan. Informasi dari mancanegarapun bisa diakses dengan mudah. apalagi dengan munculnya smart tv dan tv berlangganan.
b. Dampak Negatif Televisi
1. Lupa waktu
Pengaruh negatif televisi yang paling utama adalah membuat Anda lupa waktu. Apalagi sekarang ini durasi siaran televise swasta beroperasi selama 24 jam nonstop. Bila sudah menonton televisi, Anda mungkin akan merasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Bagi pelajar atau mahasiswa, kecanduan nonton televisi menjadi kontraproduktif dengan tugas seorang pelajar yang kewajibannya belajar. Kebiasaan negative nonton televisi tentu sangat merugikan, karena mereka bisa saja akan lupa untuk belajar.
2. Acara tak mendidik
Banyaknya acara-acara yang tidak mendidik di televisi bisa mempengaruhi kejiwaan seorang anak. Film-film yang menampilkan adegan kekerasan secara frontal tanpa ada sensor sangat mudah ditiru oleh anak kecil. Atau berita criminal yang hampir semua stasiun televisi swasta memiliki acara tersebut, dimana terkadang menayangkan berita tawuran, perkelahian disotong secara gamblang. Berita seperti ini tidak patut ditonton oleh anak kecil maupun remaja. Mereka bisa saja meniru adegan kekerasan atau tindak kriminal yang mereka tonton di televisi
3. Menjadi konsumtif
Televisi mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat. Mengapa bisa demikian? Karena televisi merupakan media iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya. Iklan yang ditayangkan secara terus menerus sepanjang hari, otomatis mengoyak iman pembaca untuk membeli produk yang dipromosikan oleh produsen. Apalagi disertai iming-iming diskon, pasti responnya begitu cepat. Nah bagi pemirsa yang tak kuat menahan godaan iklan komersial itu pasti anggaran belanjanya menjadi boros, karena membeli barang yang sebenarnya tak dibutuhkan. Baik orang dewasa maupun anak kecil, siapapun bisa menjadi korban iklan televisi.
4. Merusak Mata
Menonton televisi terus-menerus tidak hanya akan melalaikan Anda dari pekerjaan, tapi juga merusak kesehatan. Mata Anda perlu istirahat dan tidak menonton televisi dalam waktu lama. Orang yang sering nonton televisi dalam jarak dekat memicu terjadinya penurunan penglihatan, sehingga mata menjadi minus. Akibatnya mata harus dibantu dengan kacamata untuk melihat benda lebih detail.
5. Mempengaruhi psikologi anak
Sekarang banyak acara televisi yang tak isinya tak sesuai dengan norma masyarakat Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan kekerasan tanpa disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika ditonton oleh anak-anak yang notabene belum bisa berpikir jernih, tentu bisa ditiru. Misalnya ketika pertengahan 2000 ada sebuah stasiun televisi swasta yang menayangkan acara gulat professional, di mana di acara itu tidak ditayangkan pada waktu yang benar sehingga ditonton anak-anak kecil. Tak pelak mereka menirukan adegan-adegan pada gulat professional, sehingga menimbulkan korban dikalangan anak. Contoh lain adalah sinetron-sinetron yang tak mendidik dan penuh dialog berisi caci maki, umpatan. Sinetron sampah seperti ini sangat mempengaruhi psikologi pemirsa terutama kalangan anak-anak.
Kiat Meredakan dampak negative pada telivisi
Menonton televisi itu sebenarnya ada takarannya agar informasi yang didapat bermanfaat bagi kita. Orang yang menonton televisi secara terus-menerus umumnya akan menjadi pemalas karena badannya tidak banyak bergerak. Biasanya hanya duduk diam atau tidur-tiduran di depan televisi. Kalau selalu dalam posisi seperti itu setiap hari dalam waktu lama, tubuh tidak akan terbiasa bekerja berat, akibatnya adalah tubuh menjadi lemah dan lemas.
Peran serta orang tua harus tegas ketika ada anak yang kerjaannya nonton televisi terus, buatlah peraturan tegas tentang larangan menonton TV pada jam belajar ketika malam hari, atau jam sekolah saat pagi hari. Diperusahaan pun demikian, menyalakan televisi pada jam kerja sangat diharamkan, karena menganggu konsentrasi kerja. Jadi dampak positif dan negative televise bisa dikendalikan dari kesadaran diri sendiri. Masih banyak kegiatan menyenangkan lainnya daripada sekedar menghabiskan waktu Anda hanya untuk nonton kotak ajaib. Gantilah kebiasaan nonton televisi dengan hal-hal yang berguna seperti olah raga, mancing, bercengkrama dengan teman dan saudara.
Itulah beberapa dampak positif dan negatif televisi yang harus Anda kenali. Bila Anda memiliki anak, selalu temanilah anak Anda saat menonton televisi untuk menghindari pengaruh negatif televisi. Demikianlah sedikit ulasan dampak positif dan negatif televisi bagi pemirsanya. Semoga bermanfaat.
Selasa, 12 November 2013
Kepadatan Penduduk Di Kota Jakarta
08.19
No comments
Berbicara mengenai permasalahan perkotaan di Indonesia, pikiran kita tidak bisa terlepas dari Jakarta. Jakarta adalah contoh yang sangat pas untuk membahas sebuah – permasalahan dalam kota. Khususnya masalah kepadatan penduduk. Masih jelas di kepala kita, beberapa waktu yang lalu banyak isu yang menyebutkan bahwa ada rencana pemindahan ibu kota Republik Indonesia. Kenapa? Karena Ibu kota yang sekarang dinilai tidak layak lagi untuk dijadikan sebagai ibu kota. Ada alasan yang begitu rumit untuk dijelaskan bahkan, aparat yang katanya pemimpin kota dan negeri ini pun kelimpungan dan terkesan ngumpet-ngumpet ketika ditanyakan mengenai kota yang amat sembrawut ini. Tidak hanya mengenai pemindahan kota Jakarta, tetapi yang lebih mengerikan dari pada itu adalah ada wacana yang disebutkan para ahli bahwa 2080 ada kemungkinan Jakarta akan tenggelam. Tidak heran jika Koran Jakarta Post edisi Jumat, 08/21/2010 juga memperjelas hal tersebut mungkin akan terjadi, karena hari-hari ini pun kerap terjadi banjir di Jakarta.
Untuk itu, baik buat kita sekalian untuk mengerti arti dari sebuah kota. Kota. Sangat sulit mendefinisikan kota secara umum, Pakar Perkotaan Gino Germani pun sepakat dengan hal itu. Untuk dapat mendefinisikan kota harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Misalnya Gino Germani, ia mengatakan bahwa kota itu dapat dilihat dari dua sudut. Pertama demografis, yaitu bahwa kota itu pasti dihuni oleh penduduk yang relative besar. Kedua sosiologis, yaitu dilihat dari banyak aspek seperti hukum (Athena dan Sparta), ekonomi (Pusat Industri) dan social (personal). Jika pendapat ini dihubungkan dengan Jakarta, maka Jakarta dapat dikatakan sebagai akumulasi dari semua aspek tersebut. Jakarta sebagai pusat ekonomi, social, budaya, hukum pemerintahan dan juga politik. Jakarta menjadi pusat segala peradaban yang terjadi di Indonesia. Semuanya ada di Jakarta. Masyarakat Indonesia memandang Jakarta sebagai tambang emas, karena semuanya ada di Jakarta. Oleh karena itu banyak para urban berbondong-bondong ke kota ini dengan tujuan dapat merubah kondisi perekonomian di desa.
Jakarta dalam Surat kabar The Jakarta Post (edisi Jumat, 21 Agustus 2010) menyebutkan bahwa penduduk Jakarta berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut hasil sensus nasional terakhir, ibu kota dihuni oleh hampir 9,6 juta orang melebihi proyeksi penduduk sebesar 9,2 juta untuk tahun 2025. Populasi kota iniadalah 4 persen dari total penduduk negara, 237.600.000 orang.
Dengan angka-angka ini, kita dapat melihat bahwa populasi kota telah tumbuh 4,4 persen selama 10 tahun terakhir, naik dari 8,3 juta pada tahun 2000. Apa yang dikatakan angka-angka ini? “Ibukota telah kelebihan penduduk.” Pada tingkat ini,Jakarta memiliki kepadatan penduduk 14.476 orang per kilometer persegi. Sebagai akibatnya, para pembuat kebijakan kota perlu merevisi banyak target pembangunankota ini, termasuk penciptaan lapangan kerja, ketahanan pangan, perumahan, kesehatan dan infrastruktur, sebagai peredam masalah pada saat kota sudah mengalami kepadatan penduduk yang sangat menghawatirkan.
PENYEBAB
Jumlah penduduk ditentukan oleh : 1. Angka kelahiran 2. Angka kematian 3. Perpindahan penduduk, yang meliputi :a. Urbanisasi, b. Reurbanisasi, c. Emigrasi, d. Imigrasi, yaitu e. Remigrasi, f. Transmigrasi. Yang menjadi focus penyebab kepadatan penduduk Jakarta saat ini adalah adalah Urbanisasi. Dimana, fakta berbicara bahwa penduduk kota Jakarta mayoritas adalah para urban. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta 2010 mengatakan bahwa jumlah penduduk Jakarta bertambah sebanyak 134.234 jiwa per tahun. Jika tidak ada program dari pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, maka pada 2020 Jakarta akan menjadi lautan manusia. Kenapa mereka berurbanisasi ke Jakarta?
Ada banyak faktor yang memicu urbanisasi misalnya; modernisasi teknologi, rakyat pedesaan selalu dibombardir dengan kehidupan serba wah yang ada di kota besar sehingga semakin mendorong mereka meninggalkan kampungnya. Pendidikan. Faktor pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap melunjaknya jumlah penduduk. Universitas terbaik di Indonesia baik negeri maupun swasta ada perkotaan termasuk di Jakarta. Lapangan Kerja. Jakarta sebagai kota besar dan berpenduduk banyak tentunya sangat menjanjikan untuk orang-orang kecil yang berniat untuk mencari sesuap nasi dikota ini mulai dari pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, tukang ojek, tukang sngat menjanjikan untuk hidup.emir sepatu, buruh pabrik, pembantu rumah tangga, office boy, satpam, sopir, kondektur dll yang penting bisa bekerja tanpa nmempunyai keahlian khusus. Jika ditambah dengan orang-arang yang berkeahlian khusus yang didatangkan dari luar kota maupunh luar negeri untuk bekerja di Jakarta. Pusat Hiburan. Jakarta merupakan magnet dan pintu gerbang Indonesia. Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri sebagai kota Jakarta dekat dengan tempat – tempat hiburan yang sperti mall, pantai indah kapuk, dufan, pantai Tidung, sea world dan banyak arena-arena yang lainnya yang tidak ada di kota-kota lain di Indonesia.
DAMPAK
Pasti ada dampak dari suatu hal yang berlebihan begitu pula overloadnya Jakarta. Kesesakan yang diakibatkan oleh berlebihannya pendduduk Jakarta mengakibatkan; Sifat Konsumtif, Kekumuhan kota, Kemacetan lalu lintas, Kriminalitas yang tinggi, Struktur kota yang berantakan, isu Jakarta tenggelam, Banjir, pelebaran kota dengan tata kota yang tidak baik, melonjaknya sector informal, terjadinya kemerosotan kota, dan pengembangan industry yang menghasilkan limbah.
Dalam hal perbaikan, pemerintah Jakarta memang mengambil langkah-langkah untuk membatasi urbanisasi. Pemerintah mengeluarkan peraturan yang membatasi masuknya migran ke kota, dengan hanya mereka yang telah dijamin pekerjaannyadiijinkan untuk tinggal di kota, sementara petugas dari lembaga ketertiban umum kota sering melakukan serangan terhadap warga ilegal.
Semua upaya untuk mengekang tingkat kelahiran di kota itu akan menjadi tidak berarti jika kita tidak dapat membatasi urbanisasi. Untuk mengatasi masalah ini, Jakarta tidak bisa bekerja sendiri karena masih ada faktor yang mendorong urbanisasidari berbagai daerah. Namun Semua masalah ini hanya bisa dipecahkan jika ada kemauan politik dari pemerintah pusat untuk menangani masalah mengurangi kesenjangan antara Jakarta dan provinsi-provinsi lainnya
SOLUSI
Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk adalah:
- Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
- Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk antara lain:
- Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
- Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
- Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
- Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan